Jakarta - Bumi kini berputar semakin cepat dan ini membuat ilmuwan sedikit bingung. Meski begitu, perubahan pada kecepatan perputaran Bumi sebenarnya bukan baru-baru saja tahun 1970-an, ada 27 detik kabisat yang ditambahkan ke waktu resmi untuk mengatasi kecepatan rotasi Bumi yang melambat. Detik kabisat terakhir ditambahkan pada Malam Tahun Baru 2016. Namun, tiba-tiba semua berubah di tahun 19 Juli 2020, hari di Bumi mendadak jadi lebih pendek 1,4602 milidetik dari 24 jam penuh. Ini menjadikannya hari terpendek yang pernah tercatat. Di tahun 2021, hari-hari berputar lebih cepat, hampir 0,5 milidetik lebih pendek dari 24 jam. "Memang benar bahwa Bumi berputar lebih cepat sekarang daripada 50 tahun terakhir. Sangat mungkin bahwa detik kabisat negatif akan diperlukan jika laju rotasi Bumi semakin meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini mungkin terjadi," Peter Whibberley peneliti senior dari National Physical Laboratory's Time and Frequency Group mengatakan kepada The Telegraph, Rabut 11/1/2022.Detik kabisat negatif akan memiliki efek kebalikan dari detik kabisat. Bukan lagi menambahkan satu detik saat dibutuhkan, yang terjadi pada detik kabisat negatif adalah penghapusan satu detik. Sebagai catatan, detik kabisat negatif belum pernah digunakan bagaimana dampak dari kondisi perputaran Bumi saat ini yang mengakibatkan waktu yang semakin cepat berlalu? Apakah ini bisa membahayakan Bumi?Para ilmuwan mengatakan manusia pada umumnya perlu 100 tahun lagi percepatan ini untuk bisa merasakan waktu yang semakin cepat. Namun untuk teknologi yang diandalkan manusia, perubahan ini bisa sangat contoh, sistem komunikasi dan navigasi berdasarkan teknologi satelit modern bergantung pada waktu yang konsisten dengan posisi Matahari, Bulan, dan bintang pada umumnya. Tetapi jika sistem ini mati bahkan dalam milidetik, mereka tidak berfungsi baik, membuat alat yang digunakan ini akhirnya, studi mengenai percepatan perputaran Bumi dan waktu masih perlu dilakukan lebih dalam lagi untuk mengetahui dampaknya pada keberlangsungan hidup manusia. Simak Video "Ilmuwan Bumi Berputar Lebih Cepat di 2022" [GambasVideo 20detik] ask/fayDirangkumdari laman Bimas Islam, pada Waktu Indonesia Barat khususnya sekitaran DKI Jakarta dan sekitarnya, Waktu Sholat Subuh hari ini Rabu 3 Agustus 2022 adalah sekitar pukul 04.45 WIB.
VideoGabriela 14 Detik Twitter - Gabriella Larasati is a 21 year old virgin who works as an actress and model in the Indonesian entertainment world. Link video syur mirip Gabriella Larasati yang berdurasi 14 detik itupun langsung diburu di twitter. Heboh Video Panas Mirip Bintang Sinetron. Tak sedikit pula yang membandingkan video tersebut
- Berbagai video goyangan Gisella Anastasia alias Gisel terus banjir tontonan hingga hari ini. Dia tampaknya memang sedang senang-senangnya mengunggah video goyangannya di TikTok. Hampir semua challenge dance yang tren tak dilewatkan janda anak satu itu. Dia bahkan terlihat luwes dan menguasai goyangan yang dilakukannya tersebut. Tak ayal, akun yang telah memiliki lebih dari 6,2 juta pengikut ini selalu kebanjiran jumlah tayang, like, dan komentar. Seperti video santai yang diunggah Gisel satu ini. Meski diunggah pada 4 Agustus 2020 lalu namun hingga kini video tersebut masih mencuri perhatian. Tak tanggung-tanggung, untuk video berdurasi 15 detik ini tembus ditonton lebih dari 37,4 juta kali oleh warganet TikTok. Video tersebut berisi Gisel yang melakukan goyangan di sebuah ruangan. Ruangan tersebut memperlihatkan bagian halaman belakang rumah. Tak hanya itu tampak di belakang Gisel ada dua buah gorden berwarna putih. Dalam video itu Gisel mengenakan tanktop hitam dipadukan kulot berwarna abu-abu. Wanita asal Surabaya ini terlihat begitu cantik bak belia dengan tampilan rambut pendeknya. Kala itu ia hendak melakukan goyangan TikTok yang sedang viral.Setiapdetik waktu bergulir. Detik demi detik menggerogoti masa. Dalam ayunan langkah aku dapati kerikil atau bahkan. Tembok kesulitan ku temui menghentikan langkah. Luka ini semakin merusak, merusak perjalananku. Malam datang kembali dengan sunyinya. Sunyi dan gelapnya menyeretku putus asa.
Ilustrasi Waktu Foto PixabayWaktu berputar lebih cepat dalam satu hari. Hal ini sudah terjadi selama 50 tahun belakangan ini. Rotasi Bumi yang lebih pendek dari biasanya, berakibat pada durasi satu hari yang lebih cepat dari 24 pencatat waktu dunia kini memperdebatkan apakah mereka harus mengurangi waktu 1 detik lebih cepat dalam satu hari dan menyesuaikannya dengan rotasi Bumi. Ini dinamakan negative leap second atau lompatan detik itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sejak tahun 1970, ketika pertama kali ditemukan Bumi berputar lebih cepat, total 27 'detik kabisat' telah ditambahkan, untuk menjaga waktu atom agar sejalan dengan waktu ini dilakukan karena Bumi membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari 24 jam untuk menyelesaikan rotasi. Sejak tahun lalu, waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berotasi kian berkurang sedikit demi 1960-an, jam atom mampu mencatat panjang hari yang sangat akurat. Berdasarkan pantauan, ditemukan bahwa selama 50 tahun terakhir, Bumi membutuhkan waktu kurang dari 24 jam atau selama detik untuk menyelesaikan satu Bumi. Foto NASANamun, pada pertengahan 2020, ditemukan tren yang sudah berlangsung lama ini justru berbalik. Kini hari-hari berlalu lebih cepat dari 19 Juli 2020, Bumi berputar milidetik lebih cepat dari 24 jam penuh. Itu adalah hari terpendek sejak pencatatan dimulai. Sebelum 19 Juli 2020, hari terpendek terjadi di tahun 2005. Namun rekor tersebut mampu dipecahkan tahun 2020 dengan total 28 kali dalam 12 bulan satu hari saat ini membutuhkan waktu 0,5 detik lebih cepat. Percepatan waktu yang sangat kecil ini hanya dapat dideteksi pada tingkat implikasi yang sangat menjadi hal yang sangat penting. Apalagi mengingat satelit dan peralatan komunikasi lain mengandalkan waktu sebenarnya yang selaras dengan waktu Matahari, yang ditentukan oleh posisi bintang, Bulan, dan menjaga keselarasan tersebut, pencatat waktu di Layanan Rotasi Bumi internasional yang berbasis di Paris sebelumnya telah menambahkan apa yang disebut 'detik kabisat' menjadi sehari. Ini sudah terjadi 27 kali sejak tahun 70-an, terakhir pada Malam Tahun Baru Bumi dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional Foto NASANamun karena Bumi secara konsisten melambat dan tidak mempercepat putarannya, tidak pernah ada kebutuhan untuk menambahkan lompatan negatif kedua. Tapi perdebatan lain muncul, soal apakah ke depannya perbedaan waktu ini akan semakin besar jika Bumi semakin memperpendek waktu rotasinya?"Memang benar bahwa Bumi berputar lebih cepat sekarang sejak 50 tahun terakhir," kata Peter Whibberley, ilmuwan senior waktu dan frekuensi National Physical Laboratory, kepada The sangat mungkin akan dilakukan lompatan negatif kedua jika laju rotasi Bumi semakin meningkat. Namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah hal itu mungkin juga diskusi internasional yang sedang berlangsung tentang masa depan detik kabisat. Ke depannya mungkin akan ada kebutuhan detik kabisat negatif yang dapat mendorong keputusan untuk mengakhiri detik kabisat video menarik di bawah ini.
fJMUxZ.